Sudah hampir seminggu saya mengalami sakit yang namanya batuk-batuk. Ini batuk kayanya bukan batuk sembarangan, sebelumnya belum pernah saya mengidap batuk mpe segini parahnya. Semuanya serba susah, mw ngomong harus berhenti kata per kata (ngeri ga tu.. ) , mw makan apalagi (ngomong aja susah, apalagi makan), dan perkembangan terakhir mpe hari ini klo mw nafas harus batuk dlu (huaaaa....gile betul).
Udah minum obat, obat syirup (kayak anak kecil aja obatnya syirup) mereknya N***O...agak mendingin sich setelah minum obat itu. Tapi setelah kemaren waktu maen basket kehauasan dan akhirnya minum penambah ion tubuh yang dingin, batuknya malah kambuh lagi. Alhasil, batuk yang harusnya udah sembuh dari kemaren malah kambuh lagi.
Padahal sudah di ingatkan Ortu, jangan minum air dingin dlu!! tapi ya mw gimana lagi kemaren saya khilaf (wkwkw..khilaf dari hongkong) ya terima nasib aja.
Kondisi cuaca yang berubah-ubah juga mendukung timbulnya penyakit lain, perkembangan terakhir Hidung ku dalam proses terjangkit virus Flu, dan aku dengan sigap menangkalnya dengan antir virus yang aku punya (wkwkw...kaya kompie aja).
Ngomong-ngomong tentang penyakit, sekarang lagi heboh si bocah cilik Ponari. Konon katanya dengan batu ajaib yang dimilikinya bisa menyembuhkan berbagai penyakit (tidak dijelaskan lebih lanjut penyakit apa saja yang bisa disembuhkan). Karena itu banyak masyarakat rela antri berjam-jam, hingga berhari-hari untuk mendapatkan pengobatan murah dari dukun cilik itu.
Konon katanya Semua itu berawal dari penemuan batu kecil yang disambar petir pada saat ponari bermain hujan di lingkungan sekitarnya, dan setelah itu (beberapa hari setelah itu) ada anak tetangga dari ponari yang sakit dan kemudian dicelupkanlah batu itu kedalam air yang telah disediakan, dan konon katanya setelah meminum air tersebut anak itu sembuh. Nah, dari situlah kabar pengobatan Ponari menyebar dari mulut ke mulut yang awalnya dari wilayah sekitar saja hingga meluas ke pelosok negeri ini.
Dari pengobatan itu, Konon katanya (wkkww...kaya lagu dangdut saja) Ponari telah menghasilkan beratus-ratus juta, mpe disebut Ponari si Anak 1 milyar ...waw...
Dari usaha pengobatan itu, tentunya banyak yang di untungkan terutama dari kalangan terdekat Ponari (tetangga).
Nah, menurut berita sempat terjadi ketegangan antara ayah Ponari dengan salah satu tetangga yang mengakibatkan ayah dukun cilik tersebut harus dirawat di Rumah Sakit.
Konon katanya, si tetangga membuka lagi praktek pengobatan Ponari yang sebetulnya sedang di tutup, si ayah akhirnya tidak terima karena merasa anaknya di eksploitasi oleh si tetangga, dan akhirnya terjadilah keributan tersebut.
Dan beberapa hari ini praktek pengobatan Ponari kembali di buka, dan ntah kenapa masyarakat semakin percaya dengan pengobatan Ponari.
Harusnya pemerintah sadar akan Fenomena ini, masyarakat lebih percaya ponari dari pada dokter?? mungkin satu hal yang jelas terlihat adalah masalah keuangan, orang lebih memilih berobat ke ponari dengan membeli tiket 2000-5000 rupiah dari pada ke dokter yang harus menghabiskan sedikitnya 20000 rupiah. Ditambah berita yang "bagus-bagus" mengenai Ponari, semakin membuat orang penasaran dan ingin mencoba.
Anggapan bahwa "Orang kelaparan kadang tidak bisa berpikir jernih" bisa jadi sedang dialami oleh sebagian masyarakat kita. Berita terakhir menyebutkan ada 2 orang lagi yang membuka praktek serupa dengan Ponari, dan itu juga di selalu dikunjungi masyarakat yang ingin berobat.
Hati-hati syirik
Mungkin itu yang bisa saya gambarkan dari praktek pengobatan dari Ponari, mungkin ada sebagian orang yang sudah begitu percaya bahwa batu dan pengobatan Ponari bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tidak sadarkah mereka, tidak ada satu pun orang di dunia ini yang bisa menyembuhkan sebuah penyakit kecuali Allah. Hal tersebut sudah bertentangan dengan ajaran agama, Jauh-jauh hari Islam telah menyerukan untuk menjauhi dunia perdukunan dan semacamnya.
Di sisi lain, dengan dibukanya praktek pengobatan Ponari otomatis dia tidak bisa konsentrasi dengan pendidikannya, dan terkesan masa kanak-kanaknya telah hilang karena di hampir seluruh waktunya digunakan untuk membuka praktek pengobatan tersebut. Dan harusnya orang tua Ponari juga berpikir tentang masa depan anaknya.
Uang terkadang membutakan mata kita, tapi tidak semua hal di dunia ini bisa dibeli dengan uang.
wew..
Jadi ngomongin si Ponari, ya udah lah gpp. Semoga masyarakat kita sadar akan hal yang mereka lakukan sekarang ini. Dan pemerintah harus cepat tanggap dengan Fenomena yang sedang terjadi dimasyarakat sekarang ini.
Label: Fenomena
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda